Mesin Tik

tahun 1999, awal masuk ke Universitas

Minggu pertama Ayah memasuki masa orientasi di kampus tercinta, ada banyak tugas yang diberikan senior saat memasuki Universitas ini. Konon tugas ini diberikan, agar kita bisa bertahan di kampus. mulai dari tugas yang aneh dan nyeleneh, sampai tugas mengarang menggunakan mesin tik…. iya mesin tik, bukan komputer atau laptop.

Zaman Ayah kuliah, ada beberapa laporan praktikum yang masih menggunakan mesin tik, alasannya agar Mahasiswa belajar dan tidak cuma copy paste hasil kerjaan mahasiswa lain. jika seandainya copy paste dari mahasiswa lain dilakukan, setidaknya, saat mengetik menggunakan mesin tik, diharapkan mahasiswa yang mengetik setidaknya membaca dan diharapkan bisa mengerti laporan yang dibuatnya.

ketika mendapat tugas untuk mengarang menggunakan mesin tik (bukan tugas kuliah loh, tapi tugas masa orientasi), Ayah segera telp Engkong di Bekasi, untuk membawakan mesin tik ke kampus Depok tercinta, dan janjian untuk bertemu di halte Balairung seusai Ayah latihan nyanyi. dahulu belum ada media komunikasi Henpon seperti saat ini, jadi untuk membuat janji, kita harus tentukan lokasi dan waktunya

Halte Balairung

salahsatu rutinitas Mahasiswa Universitas Indonesia saat masuk, adalah menyanyi saat kelulusan seniornya, banyak kenangan dimasa-masa ini, ah rindunya. selain saat Ayah lulus, Ayah juga bisa mendengarkan nyanyian seluruh Mahasiswa baru UI saat Wisuda Bunda

kembali ke Mesin tik. sore menuju malam, Engkong sudah menunggu di halte Balairung dengan membawa tentengan, yang Ayah yakini berupa mesin tik, atau mesin Tik. Engkong pasti naik bis nih saat kesini, kasian juga engkong, jauh-jauh ke Depok membawakan Ayah mesin Tik untuk tugas yang kalau dipikir-pikir tidak urgent. Saat Ayah coba test mesin tik ternyata mesin tik yang dibawa Engkong hurufnya kecil-kecil, artinya, untuk membuat tugas mengarang, Ayah butuh effort yang lebih dibandingkan dengan orang yang menggunakan mesin tik yang hurufnya lebih besar.

Mesin Tik, source : https://m.kaskus.co.id/thread/5a169102162ec2a70e8b4568/di-zaman-now-masihkah-mesin-tik-diperlukan/

Ayahpun bilang: yah Kong ini sih hurufnya kecil, bawa pulang lagi aja, nanti Ayah pinjem ke temen Ayah aja Deh

Ayah selalu sedih setiap ingat kejadian ini, betapa teganya Ayah yang berkata demikian, padahal Engkong sudah susah-susah bawa mesin tik dari Bekasi ke Depok, sudah menunggu di halte Balairung yang gelap, tapi diminta bawa pulang lagi….. teganyaa. Mohon maaf ya Engkong atas sikap dan perkataan Ayah yang kasar waktu itu, hiks……

Untungnya Engkong saat itu tidak down karena perkataan Ayah, namun memberikan semangat, ngak apa-apa bawa aja, siapa tau temen kamu lagi pake. daripada ngak ada sama sekali.

Engkong dan Mas Nara

dan benar saja, masa-masa orientasi, semua mahasiswa sibuk mengerjakan tugas, jadi tidak ada mesin tik yang mengganggur. jadi Ayah pakailah mesin tik dengan huruf kecil tersebut, makasih Engkong, dan mohon maaf atas sikap Ayah saat itu.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s