28 Desember 2014
Perjalanan menuju KSA(Kingdom Saudi Arabia atawa Kerajaan Arab Saudi) kali ini di awali dengan transit ke Kuala Lumpur. meskipun sudah dua kali menggunakan maskapai Air Asia (yang pertama adalah kenegeri 1000 kuil), namun baru kali ini Ayah menjejakan kaki di negeri Jiran Malaysia.
Beberapa saat sebelum penerbangan menuju kuala Lumpur, kita sudah diberitahu kalau pesawat yang akan mengantarkan kita dari Kuala Lumpur ke Jeddah akan mengalami keterlambatan. sedikit kuciwa sebenarnya, tapi ngak apa-apa deh, siapa tau nanti bisa keluar sebentar lihat-lihat penampakan ibukota Malaysia.
Setelah 2 jam perjalanan, sampailah rombongan di KLIA(Kuala Lumpur international air port) terminal dua, Ayah coba tanya-tanya ke bagian Informasi, apakah sambil menunggu penerbangan berikutnya kita bisa keluar? namun sayang oh sayang, jangankan untuk melihat-lihat ibu kota negeri Jiran, ke terminal satu saja tidak diizinkan. ya sudah Ayah, Bunda dan teman-teman putar-putar saja di terminal dua.
Penampakan KLIA terminal 2
Tak terasa sudah waktunya makan siang, pantesan perut mulai bernyanyi. langsung saja menuju lantai dua untuk cari makan siang difoodcourt KLIA terminal dua. dari beberapa foodcourt yang ada, ada satu foodcourt yang cukup ramai, namanya The chicken rice shop, Bunda dan teman-teman langsung menentukan pilihan ke tempat makan ini dan segera melakukan pemesanan.
ini dia salahsatu menu di the chicken rice shops.
rasanya lumayan masih bisa termakan, malah hampir semua habis tak bersisa, kecuali supnya.
tak mau ketinggalan Ayah segera memilih warung makan disebelahnya yang menjual menu India.
ini dia penampakannya, nasi briyani, sayur hijau, cumi sambal dan semacam kerupuk.
rasanya sedikit aneh, namun masih bisa dimakan, bahkan sampai habis, ini doyan apa laper, hehehe.
Setelah puas berpusing-pusing (baca : berputer-puter, ceritanya kan lagi di Malaysia), tidur-tidur ayam, beberapa kali ke kamar tandas (baca kamar mandi), sholat di Mushola bandara. Akhirnya pesawat yang akan mengantar kita ke Jeddah sudah datang, Alhamdulillah. dan tak menunggu lama, para penumpang pesawat mulai dipanggil untuk masuk kedalam pesawat, dan berangkatlah pesawat kita menuju ke Jeddah.
Nasi Lemak Pak Nasser
Tidak berapa lama setelah pesawat tinggal landas, waktunya makan malampun tiba. Ayah kira, kita tidak dapat makan malam, secara pesawat yang Ayah naiki adalah low cost carrier, yang defaultnya tidak dapat makan, tetapi Alhamdulillah, sudah dipesankan paket makan malam oleh tour travel Al-Bayt, terimakasih Al-Bayt semoga dilancarkan dan dimajukan usahanya.
menu makan pertama kita saat dipesawat adalah Nasi Lemak Pak Nasser.
ini dia Nasi Lemak salah satu makanan khas negeri Jiran. rasanya maknyuss
penampakan dalamnya
Chicken Satay
Sedang asik-asiknya tertidur, tiba-tiba lampu didalam pesawat menyala, ada apa nih? kirain sudah mau sampai, ternyata beberapa pramugara yang bertugas mendorong tempat makan, wah kayaknya makan dini hari nih.
karena perut sudah terasa penuh, jadi deh hanya mencoba sate tanpa lontongnya. rasanya top markotop
satenya besar-besar
Rasanya hampir mirip dengan ordinary sate di Indonesia, namun potongannya besar-besar, tak terasa seluruh sate sudah terlahap habis dan hanya menyisakan lontong dan bumbunya.
chicken rice uncle Chin
4 Januari 2015
saatnya kembali ke tanah air tercinta, Alhamdulillah dalam perjalanan pulang ke Kuala Lumpur, sudah dipesankan juga makan malam dan sarapan pagi. untuk menu makan malam disediakan Nasi Lemak pak Nasser, dan saat sarapan pagi eh apa makan siang ya, disediakan nasi Ayam uncle Chin. rasanya lumayan.
penampakan dalam
buat teman-teman yang akan pergi menggunakan air asia, boleh dicoba menu nasi lemak pak Nasser, atau sate Ayam, sekali-kali coba masakan negeri Jiran.
Air Asia X, pesawat yang mengantarkan Ayah dan Bunda ke masjidil Haram dan masjid Nabawi.
turut berduka cita atas musibah jatuhnya pesawat Air Asia. jangan takut naik pesawat terbang, Ayah percaya tanpa sebab apapun, kalau waktunya sudah tiba, kematian akan menjemput kita. Naik mobil atau naik motor, berjalan kaki atau berlari, naik pesawat atau naik kereta kalau sudah waktunya, kematian akan menghampiri kita dimanapun dan siapapun kita.