Tips Mencari Repeater Microwave

Dalam tips dan trik kali ini Ayah Nara akan mencoba menuliskan tips untuk mencari repeater microwave. Dalam mendesain tranmisi microwave syarat utama link yang akan di desain harus LOS (line of sight)/ tidak ada penghalang, namun kondisi LOS tidak selalu bisa di dapat, ini dikarenakan kontur Bumi yang tidak mendukung.

Di asumsikan site list pada contoh ini sudah di load ke pathloss (mengenai cara me load data site list ke pathloss bisa di lihat di https://gyannara.wordpress.com/2009/04/08/import-file-ke-pathloss/).

Contoh link yang tidak LOS

1. Pada tab module pilih network, kemudian buat link diantara dua site yang akan di periksa kondisi LOSnya (pada contoh gambar, link yang akan di generate path profilenya adalah contoh1 dan contoh2).

2. Selanjutnya digenerate profile untuk kedua link tersebut, caranya klik kiri pada link kemudian pilih terrain data.

3. Pada tab operation pilih generate profile (diasumsikan setting terrain database sudah dilakukan, berikut cara setting terrain database https://gyannara.wordpress.com/2009/04/08/setting-parameter-dasar-pathloss/)

4. Setelah path profile untuk kedua site tersebut tergenerate, sebenarnya sudah bisa di tentukan apakah untuk menghubungkan kedua link ini butuh repeater atau tidak (berikut contoh gambarnya).

5. Namun untuk lebih yakin, bisa di check dari ketinggian antenna untuk kedua site tersebut. caranya, pada tab module pilih antenna height (contoh gambar diatas), kemudian pada tab operation pilih optimize (langkah ini bisa di lakukan dengan mengklik gambar calculator yang berwarna hijau). berikut contoh gambarnya

Pada contoh gambar diatas tinggi antenna 1174M di site contoh-1 sedangkan di site 2 1340M, Angka yang sulit untuk dicapai, pada kondisi inilah di perlukan repeater microwave, untuk menghubungkan kedua site ini.

Coverage

1. pada tab Modul pilih coverage (karena pada langkah sebelumnya, kita akan menentukan antenna height, namun tidak di save, maka saat kita pindah ke module yang lain, pathloss akan menanyakan, apakah tinggi antenna akan di save, pilih saja no).

2. Kemudian pada tab files, pilih new project

3. Selanjutnya pathloss akan menanyakan mau di save mana file dengan extension .ter4 (tips:agar memudahkan saat akan meload data ini, agar namanya disesuikan dengan site masing-masing), pada contoh ini nama file dibuat contoh1 dan contoh2 sama dengan nama sitenya.

4. Pada tahap selanjutnya, kita akan diminta men-set generate radial profiles, klik S1(contoh1) atau S2 (contoh2), sesuaikan dengan nama file extension .ter4 yang sebelumnya disave.

5. Kemudian klik next yang ada pada kanan window “generate radial process” (contoh gambar diatas). Pada langkah berikutnya kita akan diminta men-set beberapa parameter pada window “calculate diffraction loss”, isi ketinggian base antenna height (site base yg akan dilihat coveragenya) dan mobile antenna height (kandidat site repeater yang di tuju) sesuai dengan spesifikasi yang di inginkan (misal ketinggian di site base dan site repeater adalah 50M), tinggi antenna yang  dimasukkan akan berpengaruh  terhadap coverage yang di hasilkan.


masukan juga frequency yang digunakan (masukan frequency centernya) dan structure height (misal pohon dengan ketinggian 20M)  diantara site base dan kandidat site repeater, setelah semua parameter terisi, klik next

6. kita akan di perlihatkan coverage hasil perhitungan untuk site tersebut.

Ulangi langkah mengenerate coverage untuk site pasangannya (contoh2)

Mencari repeater.

1. Cara mencari repeater adalah dengan me-load kedua data coverage ke dalam network dan mencari irisan/interseksinya, pada irisan tersebut kandidat site repeater yang paling memungkinkan. caranya pada tab module pilih network, kemudian pada tab site data pilih site list.

2. selanjutnya pata tab import prd4file -> load, load files covergare yg sebelumnya dibuat (dalam contoh ini contoh1 dan contoh2 file)

3. Setelah kedua file Prd4 file terload, pada site list akan ada nama filenya, pastikan show dan LOS ter check.

4. untuk melihat coverage kedua site ini pada tab import pilih close, sayangnya pada pathloss irisan kedua coverage agak sulit terlihat, untuk melihat apakah salah satu titik tersebut beririsan, kita perlu me-uncheck show dan LOS salah satu site, kemudian mencheknya kembali.

Menggunakan bantuan map info

Cara lain agar irisan kedua coverage ini mudah untuk dilihat, adalah menggunakan bantuan Map info. caranya.

1. Kembali ke bagian sebelumnya yaitu mengenai coverage, setelah coverage ter-generate oleh pathloss, kita export data coverage tersebut ke mapinfo mif, pada tab files pilih export–> mapinfo mif.

2. Lakukan juga langkah yang sama (export coverage) site contoh2 .

3. Kemudian kita buka program map info, pada tab table, pilih import,

4. Browse  ke folder dimana file.mif hasil export dari pathloss disimpan, setelah di load, map info akan mengconvert file.mif menjadi file .tab

lakukan langkah yang sama (load data .mif) untuk site yang lain (contoh2)

5. Setelah data di convert, pada tab file pilih open kemudian browse ke folder tempat kita men-save yang di save sebagai .tab, load  kedua site agar bisa dilihat kedua coverage di Map info

6. setelah data di load, maka kita akan melihat tampilan covergae seperti pada pathloss, untuk membedakan coverage pada site near end (contoh 1) dan site far end (contoh2), lakukan perubahan setting warna  pada masing-masing coverage, caranya klik kanan pada map yang sudah terbuka, pilih layer control.

7. Pada window “layer control” pilih site yang akan dirubah setting warnanya, lalu klik display

8. Kemudian check style override pada option display mode, lalu klik icon dibawahnya.
9.  Pilih warna pattern dan fore ground dengan warna yang disukai (usahakan antarasite near end dan far-end berbeda)
10. Setelah kedua file tersebut sudah terload ke windows map yang sama, selanjutnya dilakukan pencarian daerah interseksi keduanya, yaitu dengan men-clik coverage area yang berada pada layer bawah.
Jika kita punya file data jalan, dan sebagainya di mapinfo, data tersebut juga bisa di load kedalam coverage, sehingga dalam menentukan posisi repeater bisa di cari yang dekat dengan akses jalan. berikut caranya
1. buka folder yang berisi informasi jalan, kemudian klik 2 kali file yang berisi informasi jalan tersebut. berikut contohnya.
2. Untuk melihat daerah interseksi coverage dari kedua site, lakukan klik di area coverage yang berada pada layer paling bawah, selanjutnya zoom area interseksi yang didapat, daerah interseksi ditandai dengan pola garis putus-putus, pilih salahsatu titik yang dekat dengan access jalan dan catat koordinatnya
Kembali ke pathloss
1. Setelah koordinat kandidat repeater di ketahui, masukkan koordinat tersebut ke program pathloss, dan lakukan pengecekan LOS repeater tersebut terhadap kedua site, hal ini dilakukan untuk memastikan koordinat kandidat repeater benar-benar oke.
2. Selanjutnya pada tab edit pilih add, dan masukan nama site (repeater besertakoordinat yang didapat dari Map info
3. Selanjutnya hubungkan garis dari site-site yang membutuhkan repeater, dan check LOS untuk link yang menghubungkan repeater tersebut.

Thanks to Nop-nop, Momo dan teman-teman lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu sehingga tips ini bisa dibuat.

Iklan

Satu pemikiran pada “Tips Mencari Repeater Microwave

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s