21 September 2020
Setelah melepas SX125, hari ini De Saputro kedatangan penghuni baru, namanya SX125P. bisa dibilang SX12P ini kakaknya SX125, sama-sama Supra X, tapi yang ini lebih baru, karena sudah pakai Injeksi. transmisinya sendiri masih semi manual (tidak pakai kopling) mirip seperti pendahulunya SX125.

Meskipun motor SX125 PGM F1 ini ada motor barunya, tapi Ayah ambil yang seken atawa used motor. Alasan pertama, karena ditawarin Om Ricky, jadi waktu itu Om Ricky baru ambil motor bekas, salahsatunya Supra X 125 PGM F1, awalnya mau dijual lagi ke market place, tapi Engkong pesen ke Om Ricky supaya ditawarin dulu ke Ayah, alasan kedua karena harganya cukup murah, meskipun kondisinya tidak sempurna (mulus 100%) sepertinya motor bekas ini sudah cukup buat Ayah.
Alasan ketiga Supra X bisa dibilang bandel, jarang minta jajan (ya iyalah, wong ngak pernah diurus motor sebelumnya, hehehe, wong jarang diurus saja motornya masih bisa jalan, hehehe). tapi alasan paling penting adalah, Bunda tidak bolak-balik ngomel untuk ganti SX125 yang sudah menemani Ayah selama 15 tahun. soalnya sampe diancam “jangan kaget ya kalau besok ada motor baru di rumah”. serem kan? mending duitnya buat beli Mie Aceh, hehehe

ngomong-ngomong kebandelan Supra X 125 ini, sudah Ayah buktikan sendiri, bayangkan motor ini sudah menemani Ayah selama 15 tahun. dari membujang sampai Mas Nara masuk SMP dan Dede Ran kelas 4. Motor ini biasa Ayah pakai setiap hari (kecuali sabtu-minggu) pulang pergi ke kantor. kira-kira jarak yang ditempuh setiap harinya 50KM. Perawatannya pun cukup simple, jarang minta jajan. Ke bengkel cuma kalau motor terasa ngak nyaman. bahkan dulu motor ini pernah kehabisan oli. Alhamdulillah setelah diisi Oli lagi masih bisa jalan.
Setelah diskusi dengan Bunda mengenai tawaran Om Ricky, dengan berat hati akhirnya Bunda setuju untuk opsi penggantian motor dari Supra X 125 ke Supra X 125 PGM F1 bekas. Alhamdulillah punya motor bekas baru

Pemakaian pertama SX125 P ini, Ayah rasakan suara yang lebih besar dibanding SX125. untuk akselerasi menurut Ayah biasa saja, mungkin karena Ayah tidak suka ngebut kali ya. yang paling berbeda selain penampakannya yang lebih bersih dibanding motor sebelumnya (hehehe), adalah konsumsi bahan bakar yang lebih hemat dibanding SX125. Padahal menurut Ayah Supra X 125 lama yang Ayah kemudikan bisa dibilang sudah hemat. seingat Ayah biaya bensin untuk pulang pergi ke kantor hanya 10rb saja, kalau lebih hemat jangan-jangan 5rb-8rb rupiah nih kalau dipakai bolak-balik ke kantor Zuper kan.

belum banyak review untuk motor bekas baru yang satu ini, karena kondisi pandemic Covid-19, Ayah masih lebih sering bekerja dari rumah dibandingkan kerja dari kantor, jadi belum bisa banyak kasih review kelebihan dan kekurangan motor ini.
Bentar lagi naik ke CBR150R..
SukaSuka
kalo itu butuh perjuangan ekstra. perlu ngurusin perut supaya ngak kena tangki bahan bakar, hehehehe
SukaSuka