29 December 2013
Awalnya rencana menuju kota Jogjakarta dijadwalkan besok, namun karena ingin menikmati kota Jogja sedikit lebih lama, selepas bersilaturahim dengan kerabat di daerah Kroya dan Kebumen, De-Saputro, Eyang Kung dan Eyang Uti berangkat menuju Jogjakarta.
Persiapan menuju Jogja
Edu Hostel Jogja
Karena perubahan rencana ini, seminggu sebelum keberangkatan, Ayah dan Bunda sibuk mencari-cari available hotel ditanggal tersebut, namun hampir semua hotel sudah terbooking. Alhamdulillah beberapa hari menjelang keberangkatan, ada salahsatu hotel yang memberi konfirmasi available, jadi deh kita booking di Hotel tersebut, namanya Edu hostel, hotel backpakeran. Sempat ragu dengan hotel yang satu ini, namun review bintang yang banyak dari banyak raveler, segera menepis keraguan itu.
Tarif sebenarnya dihitung berdasarkan tempat tidur, persatu tempat tidur kena biaya 90rb rupiah, berhubung kita satu keluarga, jadi satu kamar kita book untuk ber enam, De-Saputro, eyang Kung dan eyang Uti, harga perkamar 500rb saja.
Ini dia penampakan dalam kamarnya
Hotelnya bersih, tempat tidurnya bertingkat, dan masing-masing penghuni, punya lemari yang bisa digunakan sendiri-sendiri. Kamar mandi ada 2 kamar khusus untuk mandi dan satu kamar untuk buang air. Hitung-hitung memperkenalkan anak dengan hotel backpakeran.
Lokasi cukup strategis, karena Ayah bisa jalanpagi sampai keraton dan Jl Malioboro.
Hotel Amaris Jogjakarta
30 December 2013
Pilih budget hotel dari Santika, karena untuk harga yang ditawarkan cukup worth, kamarnya bersih, sarapan paginya enak, parkir mobil, selalu dapat parkir karena bisa numpang ke sebelah, lumayan bisa saving budget. Kekurangannya satu, tempat tidurnya kekecilan kalau untuk bersama krucil-krucil, jadi deh ada insiden Bunda jatuh dari tempat tidur gara-gara ditendang dede Ran, hehehe
Berikut penampakannnya
Lokasi cukup dekat dengan tugu Jogjakarta dan stasiun tugu, namun masih cukup jauh untuk terhindar dari kemacetan yang diprediksi akan terjadi di malam tahun baru, jadi bisa aman untuk keluar-masuk hotel. pagi hari Ayah semparkan jalan pagi sampai Tugu Jogja.
Hotel Ibis Solo
1 January 2014
Padahal Ayah dan Bunda baru membooking seminggu sebelum hari H, namun, kita dapat harga promo, hanya 370rb an saja, sengaja pilih kamar without breakfast, karena ingin menikmati sarapan pagi khas kota Solo. saran untuk teman-teman traveler yang datang ke Solo, mungkin pilihan kamar tanpa breakfast sungguh worth, karena kita bisa menikmati sarapan pagi khas kota Solo, seperti nasi liwet, timlo sastro dan teman-temannya
berikut penampakannya
Sayang belum sempat menikmati kolam renang bersama Mas Nara dan dede Ran.
Fave Hotel Solo Baru
Berhubung Engkong dan Oma, meminta De-Saputro untuk stay lebih lama, di kota Soloa, dan karena hotel tempat kita menginap sudah full book, akhirnya Ayah dan Bunda mencari alternatif lain. Alhamdulillah dapat hotel di daerah Solo baru, namanya Fave hotel, tempatnya cukup strategis, karena bisa ambil foto Gunung Lawu dari hotel ini
ini dia pemandangan Gunung Lawu di pagi hari.
hotelnya cozy, dihiasi banyak warna pink, tempat tidurnya besar, pas untuk keluarga. Tanpa sarapan pagi, harganya berkisar 350rb saja. kekurangannya tempat parkirnya kecil, sulit untuk traveler yang membawa mobil.
berikut penampakannya.
Ngomong-ngomong hotel, sebenarnya Ayah dan Bunda prefer nginep di Hotel karena tidak ingin membuat repot tuan rumah, Yuk kita booking hotel
Hotel Harris Batam
25 January 2014
ini kali pertama Ayah menginjakkan kaki di pulau yang berdekatan dengan negara tetangga Singapura. Setelah konsultasi dengan om Sas, terpilihlah hotel Harris Batam. Hotel dengan nuansa orange ini cocok untuk orang-orang berjiwa muda seperti Ayah (hehehehe). Mulai dari seragam pegawai hotel, warna hotel dan beberapa ornamen berwarna orange. kelebihan lain dari hotel ini adalah, disaat kebanyakan hotel menghilangkan angka 13 karena dianggap keramat, hotel ini justru punya kamar dengan nomor 13, dan Ayah yang kali ini mendapatkan nomor keberuntungan 413. berikut penampakannya
om Sas lagi serving mie kuah kacang a.k.a Mie Lendir
Hotel Alana, Surabaya
10 December 2014
Tugas kenegaraan kali ini, menuju kota pahlawan, sungguh singkat waktu yang tersedia untuk melakukan booking hotel, jadilah Ayah kembali memesan hotel Alana. Beberapa alasan Ayah memilih kembali hotel yang di manage oleh group Aston ini, adalah karena hotel ini tergolong baru, designnya minimalis, stylist, modern dan yang pasti tidak ada cerita seram, hehehehe. berikut penampakannya.
tobe continue