Panasnya Jambi

6 Juni 2011

Seminggu menjelang (rencana) Bunda lahiran, Ayah mendapat tugas keluar kota. sebenarnya agak berat juga meninggalkan kota Depok tercinta, maklum ayah sedang jadi suami siaga (siap menjaga) dan siaba (siap membayar). namun demi tugas akhirnya Ayah, ditemani om Sas dan om Surahman berangkat menuju ke pulau sumatera.

Kota yang akan dikunjungi kali ini adalah Jambi, kalau di ingat-ingat, ini kali kedua Ayah berkujung kekota ini, kunjungan pertama kira-kira tahun 2006, berhubung pada kunjungan pertama dikota ini Ayah hanya singgah sejenak, dan tidak sempat jalan-jalan (maklum cuma numpang naik pesawat, hehehe), jadi kunjungan pertama kurang berkesan

Mie Celor

Setelah konsumsi, snack dan alat tulis serta note selesai di urus, saat malampun tiba, saatnya menikmati makanan yang jarang di temui di Jabotabek. Malam ini Pak Driver yang merupakan perantauan dari pulau Jawa mengantar Ayah, om Sas, dan om Surahman menikmati mie celor, makanan khas Palembang.

rasanya, hmmm, yummy kuah udang kentalnya terasa nikmat.

Musim Duren

Duren di sini bukan : Duda keren, tapi buah durian. kebetulan saat ayah ke Jambi sedang musim durian, jadi kapan lagi bisa menikmati durian di kota ini. malam kedua di Jambi, om Sas memborong 26 durian untuk dinikmati bersama-sama rekan-rekan XL, dari 26 durian yang di borong om Sas, ada beberapa durian yang kurang bagus kualitasnya, dan karena semua sudah mabok durian, akhirnya beberapa duren tersisa.

Malam ketiga saat kembali menuju hotel, Ayah, om Sas, om Surahman dan rekan-rekan XL mampir lagi ke penjual durian, agar kejadian kemarin malam (kualitas durian yang kurang bagus dan belinya terlalu banyak) tidak terulang diputuskan untuk makan ditempat. meskipun harga perbuah yang didapat lebih mahal, namun aktivitas makan durian di malam ketiga ini memuaskan, karena kualitas duriannya oke-oke.

nih foto saat sang penjual membelah durian

Rujak Mie

Meskipun tidak sebanyak kota Palembang, kota ini juga menyediakan pempek, malam ketiga karena tidak terlalu lapar, ayah dan om Sas berburu pempek, kebetulan di dekat hotel ada warung yang menjual pempek, namanya pempek Tunas baru. jadilah  Ayah menuju ke tempat makan ini. dari menu pempek yang diberikan, ada satu yang cukup aneh ditelinga Ayah namanya rujak Mie, jadilah ayah memesan rujak mie ini. ternyata rasanya seenak namanya, ini dia fotonya

Rujak Mie, dan beberapa pempek

 Sedangkan om Sas, memesan Tekwan,

Gimana, fotonya cukup mengoda selera anda

Pindang tomang & Tempoya

Makan siang kali ini Ayah, om Sas, om Surahman, dan rekan-rekan XL menuju Warung Bik Cik, makanan khas palembang yang ada di Jambi.

yup, Pindang, makanan kuah yang berasa asam pedas ini, pertama kali ayah Ayah temui di kota palembang. jadi makanan yang satu ini tidak terlalu asing buat Ayah, yang cukup asing bagi Ayah adalah Pindang Tomang, apa nih Tomang, kayak nama daerah di Jakarta barat aja. cari-cari tau, ternyata tomang adalah sejenis ikan, yup jadilah Ayah memesan pindang Tomang.

Makanan isteimewa kedua adalah Tempoya, Saat berkunjung ke Palembang, makanan ini sebenarnya Ayah cari-cari, namun karena saat kunjungan ayah ke Palembang sedang tidak musim durian, bataldeh mencoba makanan ini di Palembang.

memang sudah jodohnya Ayah bisa menikmati tempoya, justru di kota Jambi inilah pertama kali Ayah mencobanya. Tempoya adalah bumbu yang diambil dari durian yang di fermentasi, buat yang tidak suka durian sebaiknya jangan deh, rasanya buat Ayah sedikit aneh, karena dipedas-pedasnya ada sensari durian.

foto Tempoya

Masjid seribu tiang

Jum’at, 10 Juni 2011

Waktunya Sholat Jum’at, kali ini Ayah, om Sas, dan om Surahman diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah sholat Jum’at di Masjid Agung Agung Al-Falah, namun masjid ini lebih dikenal dengan nama masjid seribu tiang. tidak heran Masjid ini dinamakan demikian, karena jumlah tiang di masjid ini banyak, nih fotonya, banyakkan tiangnya

dari semua hal, saat kunjungan ke kota Jambi kali ini yang paling berkesan adalah, panas . panasnya tidak hanya waktu siang hari, tapi , malam juga, jadi beberapa malam berada di Jambi, meskipun sudah di set suhu AC ke suhu yang rendah, sampai buka baju, panasnya tidak terlupakan.

Sebenarnya di Jambi ada situs percandian Muara Jambi, namun karena waktu yang tidak memungkinkan, jadi tidak direncanakan menuju kesana. ini foto bunda saat mengunjungi situs percandian Muara Jambi

End.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s