150500

11 May 2009

Sejak melakukan pemisahan instrumen Investasi, Asuransi dan Tabungan. untuk instrumen asuransi (Asuransi Jiwa), Ayah daftarkan asuransi ke salahsatu lembaga asuransi yang bekerjasama dengan Bank Nasional.

Cover polis asuransi jiwa yang Ayah ikuti

jumlah biaya asuransi yang dibayarkan sebesar 150,500,- (seratus lima puluh ribu lima ratus rupiah). nilai pertanggungan yang didapatkan sebesar 500jt. dan nilainya akan bertambah seiring pertambahan usia, setorannya juga pasti akan bertambah, bisa sampai 35M, besar kan?

detail nilai pertanggungan yang akan diterima

melihat angka yang wah tersebut, Ayah tanpa pikir panjang langsung menandatangani polis tersebut tanpa membacanya dengan detail. untuk Asuransi kesehatan, karena sudah ada asuransi kesehatan yang ditanggung oleh kantor tempat Ayah bekerja, jadi untuk asuransi kesehatan, tidak Ayah daftarkan. Sebenarnya untuk asuransi jiwa juga sudah ada dari kantor, namun karena kurang puas dengan nominalnya, Ayah daftarkan asuransi jiwa sendiri.

Tahun, berganti tahun, Ayah rutin setor ke lembaga tersebut setiap bulan untuk pembayaran asuransi, sampai saat Ayah mengetahui, bahwa Ayah mendapatkan info tentangfada unsur ketidak jelasan dalam asuransi, bahasa kerennya Gharar dan riba. ada banyak referensi terkait gharar dalam asuransi, salahsatunya bisa di klik di tautan berikut : https://muslim.or.id/9053-hukum-asuransi.html.

Ayah sangat awam dengan dunia asuransi, tapi kalau mikir simplenya seperti ini, masa sih dengan uang 150.500,- tertanggung bisa mendapat uang 500jt. Padahal dengan uang Rp150.500,-, kita baru bisa mendapatkannya setelah kita menyetor sebanyak 3.323 kali, atau 3.323 bulan, which is setara 277 tahun. lalu bagaimana lembaga keuangan tersebut bisa memberikan uang tanggungan sebesar itu? belum lagi lembaga keuangan tersebut juga perlu memberikan upah kepada pegawai-pegawainya.

Asuransi bisa dibilang supaya kita merasa aman akan ketidakpastian, misal dalam hal ini Ayah, sebagai tulang punggung Ekonomi De Saputro kenapa-napa. dengan Asuransi, Ayah berharap, keluarga yang ditinggalkan yaitu Bunda, Mas Nara dan Dede Ran akan mendapatkan uang pertanggungan. padahal di agama Islam, ketidakpastian harus dihadapi dengan tawakal. kita hanya bisa berusaha, sisanya serahkan kepada Alloh.

Pernah denger kasus klaim asuransi banyak yang tertolak, atau macet? ngak mau kan nanti sudah kehilangan orang yang dicintai, masih juga pusing mikirin hal-hal seperti itu.

7 Agustus 2017

jadilah dengan tekad yang kuat, Ayah putuskan untuk menutup asuransi yang telah Ayah ikuti selama 8 tahun, saatnya membuka lembaran baru. Dengan membawa polis saat mendaftarkan asuransi Ayahpun datang ke cabang salahsatu bank nasional menutup asuransi jiwa ini. Dapat apa? ngak dapat apa-apa donk, namanya juga murni asuransi, kalau kenapa-napa akan ada uang pertanggungan, kalau tidak ada apa-apa uang akan lenyap.

Usai menutup asuransi jiwa, jadi ada kelebihan cost sebesar 150.500,- rupiah nih setiap bulan, mau dikemanain ya enaknya? buat makan-makan? nabung atau yang lain nih, pikir Ayah. setelah berfikir panjang, akhirnya Ayah putuskan cost yang belum dialokasikan ini, yaitu sebesar 150.500,- ini akan Ayah daftarkan ke asuransi Alloh Azza wa Jalla. yaitu dengan mensedekahkannya, bisa menginfaqkannya ke fakir miskin, untuk pembangunan masjid dan lain-lain.

Alhamdulillah sudah 3 tahun ini Ayah rutin infaq kan 150.500,- ini ke beberapa lembaga yang menyalurkan bantuan. dan tidak cuma satu 150.500,-, namun sudah ada beberapa 150.500,-, jadi bisa menyalurkan bantuan ke beberapa lembaga sekaligus. benarlah firman Alloh Azza wa Jalla

Sumber : https://rumaysho.com/15302-riba-akan-hancur-sedekah-akan-subur.html

dan tau ngak temen-temen, sejak rutin sedekah, ada kepuasan sendiri, terutama jika bantuan yang kita berikan bermanfaat buat orang-orang yang membutuhkan.

Ayah juga merasakan sejak rutin bersedekah, Alhamdulillah hidup tidak pernah merasa kurang, selalu ada saja rezeki yang datang dari arah yang tidak terduga-duga. hidup terasa tenang dan lebih Indah. dan Rezeki itu tidak hanya soal materi, keluarga yang harmonis, anak yang sholeh, teman yang sholeh, tetangga yang baik, lingkungan yang bersih, dan masih banyak lagi juga termasuk rezeki loh.

sedikit tips untuk teman-teman yang ingin rutin bersedekah, Ayah selalu usahakan bersedekah saat pertama kali dapat transferan gaji (biasanya saat gajian), tanpa pikir panjang, Ayah langsung transfer sebesar 150.500,- ke beberapa lembaga keuangan, sebelum urusan bayar listrik, uang belanja dan lain-lain muncul. coba deh, akan ada kepuasan yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.

sedekah yuk

Iklan

Satu pemikiran pada “150500

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s