13 Juli 2017
Usai mencoba Merapi Lava tour, pagi ini De Saputro akan menuju Magelang, tepatnya ke kawasan Borobudur, tapi tidak ke Candi borobudur.

pagi ini DeSaputro akan berkeliling menggunakan sepeda disekitar area Borobudur. Sepedanya dipinjamkan oleh penyelenggara wisata sepeda. Sejak pertama kali mencoba wisata sepeda ini tahun 2014, karena kita bisa menikmati suasana desa, khususnya Desa Wisata di dekat kawasan Borobudur.

wisata Sepeda ini kita tidak sepeda terus menerus, namun akan berhenti dibeberapa tempat. ada tempat pembuatan rengginang, ada pembuatan gerabah, ada membatik dan sebagainya. destinasi pertama kita adalah tempat pembuatan rengginang. lokasinya merupakan rumah salahsatu warga yang biasa membuat Rengginang, ditempat ini, kita bisa melihat sekaligus belajar bagaimana cara pembuatan rengginang. kita juga bisa membeli rengginang yang belum di goreng ataupun yang sudah matang untuk oleh-oleh.

kirain dulu rengginang itu dibuat menggunakan nasi sisa, tapi sekarang dipersiapkan khusus untuk rengginang. setelah belajar dan mencoba sendiri membuat rengginang, kita naik sepeda lagi ke lokasi selanjutnya. kali ini adalah mengamati dan mencoba membatik, lokasinya juga disalahsatu rumah warga yang memproduksi souvenir batik.

ditempat ini sudah disediakan lilin dan catingnya, serta kain putih yang sudah ada gambar pola. nantinya kita akan melapisi pola yang sudah ada itu dengan lilin menggunakan bantuan cating. Ternyata membatik butuh effort yang luar biasa, untuk mendapatkan batik yang bagus, kita perlu melapisi lilin, kemudian di rendam dan di rebus, dan dililin lagi. terbayang sulitnya membuat satu kain batik, pasti membutuhkan waktu yang cukup lama.
usai belajar membatik, kita ke sentra pengrajin kayu, disini Dede dan Mas belajar membuat pensil dengan boneka kayu kecil. pensilnya sudah tersedia, Dede dan Mas dibantu mbak-mbak yang biasa membuat souvenir menempelkan boneka kayu dan menambahkan aksesoris di pensil kayu tersebut. disini dede tampak antusias belajar membuat pensil yang ditempel dengan aksesoris.

Ditempat kerajinan dari Kayu ini, juga ada banyak aksesoris dari kayu yang dijual, termasuk pensil yang dibuat Mas Dan Dede Ran. Ada tempat congklak, ada tempat aqua gelas, ada tempat pensil, dan lain-lain. dede dan Mas beli beberapa untuk oleh-oleh teman sekolahnya. Buat teman-teman yang penasaran dengan aktivitas bersepeda di Desa wisata Borobudur, bisa lihat Video yang direkam berikut:
Perjalanan dilanjut lagi dengan sepeda, kali ini tujuannya adalah resaturant yang berada di tengah desa wisata Borobudur. Pas nih, pas lagi lelah menggowes, kita istirahat sejenak di restaurant ini, Ahh nikmatnya. Sebenarnya bisa makan siang di tempat ini, namun karena sesudahnya kita mesti bersepeda lagi ke tempat lain, jadi cukup makan snack dan minum teh dalam kemasan untuk sekedar mengisi energi kembali.

Usai melemaskan otot kaki dan makan snack, perjalanan dilanjut ke tempat tujuan akhir, yaitu membuat gerabah. Tapi ditengah jalan kita melihat pemandangan Bukit menoreh. Foto dulu lah kita bersepeda dengan latar bukit menoreh

Usai berfoto perjalanan dilanjut kembali, ternyata lokasinya tidak terlalubjauh dari tempat kita berfoto. Masih ditempat salah satu rumah warga yang biasa membuat kerajinan gerabah dari tanah lihat.
Ditempat kerajinan gerabah dari tanah liat ini ada vas, tempat makan kelinci, guci, dan lain-lain
Karena Mas sudah kelihatan lelah ngegowes, kita cukupkan dahulu kunjungan De Saputro di Desa Wisata Borobudur. Sebenarnya masih ada beberapa destinasi di desa wisata ini, seperti lukisan dan lainnya.
hasil tracking dengan bantuan Endomondo, total jarak yang ditempuh De Saputro saat sepedaan di Desa Wisata Borobudur adalah 11.24 KM, pantes Mas Nara kelihatan bete, ternyata jauh juga ya.

Usai bersepeda, saatnya makan siang nih, coba cari-cari makanan khas Magelang apa yang ada di dekat sini. Hasil pencarian, ditemukan rumah makan mangut Beong, apalagi tuh?
Tidak terlalu jauh dari kawasan Borobudur lokasi tempat makan ini, tempatnya pun tidak terlalu besar.

Usut punya usut, Beong itu ternyata salahsatu jenis ikan sungai, sayang saat De Saputro datang Mangut beong sampun telas, jadi deh Ayah pesan mangut Betutu.

Hmm ternyata rasanya enaak, selain mangut betutu De Saputro pesan juga mangut Nila. Ada dua jenis kuah Mangut yang pedas dan non pedas. Maknyuss.
Usai makan mangut, tiba saatnya De Saputro kembali menuju Jogjakarta.
Yuk bersepeda di Desa wisata Borobudur
Satu pemikiran pada “Melatih ilmu kanuragan di Bukit Menoreh”