21 Juni 2017
malam ke 27 Ramadhan
Sudah sejak awal bulan, mas bertanya itikaf, sepertinya mas tertarik untuk mencobanya. jadilah Ayah booking (macem hotel aja) ke pengurus Masjid untuk Itikaf di malam ke 27. booking ini dimaksudkan supaya makanan sahur yang dipersiapkan cukup. kasihan kan jamaah yang beritikaf, ketika waktu sahur tiba, tidak bisa sahur, karena tidak tersedia makanan.

usai sholat Tarawih berjama’ah, Ayah dan Mas pulang kerumah, kita bersiap untuk beritikaf malam ini di Masjid. perlengkapanpun mulai dipersiapkan, dari mulai Al-Qur’an, Sajadah, air mineral, sarung, jaket dan bantal kecil. rencananya jam 10.00 kita akan mulai ke Masjid.
sampai Masjid, Ayah tanya Mas Nara, mau di dalam masjid atau dibagian luar? Maspun menjawab diluar aja Ayah, banyak angin. jadilah kita mulai meletakkan barang bawaan dan mulai membaca Al-Qur’an. tak terkecuali Mas Nara

Alhamdulillah sudah
usai membaca Al-Qur’an ada Kajian/ceramah yang diadakan pengurus Masjid, jadi deh kita dengarkan kajian dari Ustadz yang menyampaikan.

malam semakin larut, rasa kantuk mas sepertinya mulai tidak tertahankan, dan akhirnya pertahanan Mas Nara jebol, Mas akhirnya tertidur

langsung deh Ayah pindahkan ke basecamp tempat pertama kita meletakkan barang bawaan, termasuk bantal kecil. dan Maspun tertidur pulas.

tak terasa waktu sahurpun tiba, Ayah segera bangunkan Mas Nara untuk makan sahur. saat sedang antri untuk makan sahru, Ayah perhatikan cukup banyak juga yang itikaf dimalam ke 27 ini.
dari dulu Mas Nara termasuk picky eater (suka pilih-pilih makanan), dan paling anti sama makanan pedas. padahal ngak pedas, tapi bilangnya pedas. tapi di sahur kali ini, surprisingly, Mas bilang ke Ayah, rendang enak juga ya. ayah bilang enak lah, besok-besok Ayah buatin (beliin maksudnya) rendang ya, jadilah selain itikaf yang pertama, ini jadi kali pertama Mas Nara makan rendang

Yuk kita itikaf di Masjid
dsadsa