28 Oct 2016
saat perjalanan menuju kantor pagi ini, tiba-tiba Ayah teringat sebuah paper clip yang Ayah bawa ke rumah beberapa minggu lalu, entah dimana posisi paper clip itu sekarang. mungkin sudah terselip dibawah karpet, bawah kursi, bawah meja atau sudah terbawa pak Herman bersama dengan sampah rumah tangga.
~Entah dimana, paper clip atawa trigonal clip~
alasan dibawanya paper klip itu ke De saputro nest, karena paper klip tersebut akan Ayah gunakan untuk mengeluarkan simcard tray di henphone siomay yang sedang dioprek.
begini nih paper clip yang Ayah bawa digunakan.
dasar ndeso, masa buka simcard tray pakai paper clip, kan udah ada di box telponnnya, hehehehe. sebenarnya alat untuk membuka simcard sudah disediakan, namun karena Ayah ngak ngeh kalau alat ini ada di box henphone, jadi deh Ayah bawa si paper clip untuk menggantikan fungsi pembuka simcard tray
tools yang bener untuk membuka simcard tray.
kembali lagi ke urusan paper clip, kalau dirunut kejadiannya, cukup sepele kelihatannya urusan si paper clip ini, baik dari fungsi dan nilainya. namun apa alasan kenapa Ayah tiba-tiba teringat paperklip yang jangankan pak RT, presidenpun tak tau keberadaanya.
tiba-tiba Ayah teringat cerita yang Ayah baca di blog Saptuari (http://saptuari.blogspot.co.id/2011/06/jarum-pentul-bu-mar.html) yang untuk urusan jarum pentul dikembalikan, jangan-jangan ini alasan kenapa Ayah teringat kisah itu, bahwa paper klip yang kecil itu bukan merupakan hak Ayah. jadilah sabtu ini Ayah beli paper klip untuk menggantikan paper klip yang pernah Ayah bawa.
Lebay, untuk urusan paper clip aja pake dibalikin, noh para koruptor udah ambil uang yang bukan haknya aja tenang-tenang aja. kayaknya ngak deh
seperti nasihat dari salahsatu ulama kita “mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil, dan mulai dari sekarang”. yuk kita perbaiki bangsa ini, minimal dari diri kita sendiri, kita kembalikan apa-apa yang bukan merupakan hak kita.
harus mulai introspeksi nih, apa ada kertas, pulpen, spidol, uang dan waktu kantor yang pernah digunakan untuk kepentingan pribadi, yuk kita hisab diri kita sedini mungkin, karena hisab Allah akan lebih teliti lagi.
Terimakasih Ya Allah sudah diingatkan untuk mengembalikan barang yang bukan merupakan hak kita.