Makan lem siapa takut

21 Oktober 2013

02.10
Deru mesin mobil terdengar di depan rumah, saat mayoritas warga Depok terlelap, setelah di cek ternyata taksi yang dipesan Ayah tadi sore sudah tiba. Padahal Ayah belum sempat mandi dan sikat gigi, wong pesennya jam setengah 3, cepet juga si pak supir, malah kecepetan, jadi tunggu sebentar ya pak.

Aktivitas mandi dinihari kali ini tidak senyaman mandi pagi sebelumnya, bak orang penting, mandi pagi kali ini ditungguin orang, biasanya kalo ngak ditungguin bisa 1 jam dikamar mandi, tapi berhubung ditungguin cukup 10 menit saja, hehehehe.

Untungnya sore tadi, semua bawaan sudah masuk kedalam koper, jadi ngak rempong ngurusin bawaan yang perlu dimasukkan kedalam koper. Setelah cipika-cipiki dua unyil yang masih terlelap, dan Bundanya, Ayah berangkat menuju bandara Soekarno-Hatta. Seperti dugaan, perjalanan dini hari ini, begitu lancar, langsung meminta ke pak supir untuk merubah rute perjalanan “pak ngak usah lewat tol cijago deh, lewat jalan biasa aja, tanjung barat lurus, pasar minggu nanti masuk tolnya di Pancoran “. Maksudnya sih supaya ngak kecepetan sampe bandara, tapi sampe bandara kecepatan juga jam setengah 4 pagi sudah sampai di terminal 2, kayaknya tuh supir mantan pembalap kali, hehehehe. Btw makasih pak supir sudah antar saya ke Bandara pagi ini.

Memang pagi ini Ayah berencana untuk sholat shubuh di Bandara, namun tidak mengira bisa sampai dibandara secepat ini. Daripada luntang-lantung ngak jelas, mending check in, dan cari Musholla. Selesai check in, beban koper berkurang, setelah itu cari Musholla didalam terminal 2F, ternyata Musholla yang pernah Ayah gunakan untuk sholat berganti menjadi Musholla untuk wanita, untung ngak langsung masuk kedalam, bisa-bisa cewek-cewek yang ada didalam Mushola terkagum-kagum, hehehe.

Cari-cari Mushola untuk laki-laki, ternyata letaknya di dekat lounge Garuda, masuk kedalam dan berwudhu didalamnya masih gelap, beberapa orang terlihat sedang tertidur, waktu masih menunjukkan pukul 4 kurang, lumayan masih bisa baca Al-Qur’an atau ngeblog sambil menunggu waktu sholat shubuh.

image

Mushola laki-laki diterminal keberangkatan 2F

Rekaman sholat atau aktivitas sholat di masjid lain yang dikeraskan ya?
Waktu yang ditunggu-tunggu tiba, tanpa terlihat ada orang mengumandangkan Adzan, terdengar suara Adzan Shubuh didalam Mushola, setelah selesai Adzan mayoritas jemaah diMusholla mulai melakukan Sholat sunnah Qobliyah, ups namun beberapa orang belum selesai melaksanakan sholat sunnah, terdengar suara iqomah, cepet-cepet amat.

Keanehan mulai terasa, setelah seorang jamaah maju menjadi Imam sholat dan mulai sholat, tiba-tiba terdengar suara lain juga memulai sholat, dan ketika imam sholat mengeraskan bacaan Al-Fatihah, terdengar juga suara orang mengeraskan bacaan Al-Fatihah. Seolah olah ada dua jemaah sholat didalam Mushola, padahal cuma satu. Ayah jadi bingung, jangan-jangan suara satunya lagi adalah suara rekaman orang sholat shubuh, yang sengaja diputar atau suara sholat shubuh dari masjid/Mushola lain. Jujur Ayah merasa sangat terganggu dengan rekaman sholat ini. Untungnya Imam Sholat tidak bingung, dan terus melanjutkan sholat shubuh, jadi kami bisa menyelesaikan ibadah sholat shubuh pagi itu meskipun dengan suara latar orang sholat shubuh.

Inputan untuk pengelola Mushola bandara keberangkatan 2F, sebaiknya rekaman sholat atau suara sholat dari masjid/Mushola lain tidak perlu dikeraskan di Mushola, agar para jemaah yang sholat tidak bingung dengan suara rekaman tersebut.

Selesai sholat Shubuh, ikut menemani om Sas dan om Arie menikmati kopi sambil menunggu waktu boarding tiba. Dan setelah 30 menit waktu berlalu, terdengarlah pengumuman “penumpang Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan G604 tujuan Makassar, silakan masuk keruang tunggu” wah pesawat Ayah nih, mulailah Ayah, om Sas, dan om Arie menuju gate F2, tempat ruang tunggu penerbangan pesawat dari Jakarta menuju Kendari dan transit di Makassar.

Setengah 12 waktu kendari
Setelah transit di bandara Sultan Hasanudin Makassar, sampailah Ayah, om Sas, om Arie di Bandara Haluoleo kendari.
image

Foto bandara haluoleo

Rencana pertama sesudah mendarat di kendari adalah mempersiapkan buku, beberapa ATK, kue dan nasi kotak untuk keperluan acara besok. Setelah mampir sejenak di gramedia, depo bangunan, toko kue, restoran padang, saatnya santap siang. Saat perjalanan menuju tempat makan Ayah sudah excited, karena kita akan diantar ke tempat makan yang menyediakan menu sinonggi, makanan khas kota kendari, tidak pakai lama, sampailah Ayah, om Sas, om Arie di rumah makan Aroma Kendari.

image

yang ditunggu-tunggu akhirnya datang, sinonggi dan sop ikan

Sedikit kalap, maklum waktu sudah menunjukan pukul 2 siang, ditambah pagi ini berhasil menolak makanan yang disediakan Garuda. Untuk yang belum tau, Sinonggi adalah makanan pokok khas kendari yang berasal dari sagu, penampakannya mirip lem yang digunakan zaman Ayah saat masih SD. Cara makannya adalah sebelum sinonggi di letakkan dipiring, terlebih dahulu kuah sop ikan/sop Ayam yang jadi pendamping di masukkan kedalam piring, kuah ini berfungsi agar sinonggi tidak menempel di piring.

Setelah piring terisi dengan kuah sop, lalu kita ambil sinonggi, dengan menggulung-gulung sinonggi menggunakan sumpit stainless ala korea.
image

Selanjutnya sinonggi siap dinikmati bersama sop ikan, sambel terasi atau sambal mangga.

Buat Ayah memakan sinonggi punya kesan tersendiri, maklum tekstur sinonggi yang lengket, membuat kita yang memakannya, seperti memakan lem, tapi rasanya enak, apalagi dicampur sop ikan, sambel terasi dan tumis Pokea. jadi makan lem, siapa takut

Dari awal sudah penasaran dengan pokea, akhirnya memesan tambahan menu berupa pokea tumis, biasanya pokea disajikan dalam bentuk sate, biasa disebut sate pokea, namun karena yang ada hanya pokea tumis, akhirnya tak ada rotan, akar pun jadi, pokea adalah sejenis kerang yang hidup di sungai kendari.

Berikut penampakannya

image

Bersambung dan perlu banyak editan, Bandara Haluoleo, 25 Oktober 2013, menunggu pesawat menuju ke Makassar-Jakarta

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s