14 May 2012
Goes to Lombok
Agar tidak telat saat meeting besok, Ayah, om Sas, dan om Agus akan berangkat sehari sebelumnya. Pagi ini Ayah janjian sama om Agus berangkat bersama-sama dari kantor. Setelah menikmati semangkuk soto Ayam yang hangat dan mendownload beberapa e-mail, Ayah dan om Agus berangkat kebandara.
Persiapan
Sebelum aktivitas ngegowes hari rabu nanti, Ayah sudah siapkan beberapa accesories untuk bersepeda, diantaranya helm, sarung tangan, manset (extender lengan agar tidak kepanasan saat terkena sinar matahari), celana sepedaan(celana yang ada busanya agar saat ngegowes, pantat tidak lecet.)
Foto helm, sarung tangan dan manset
Setelah kurang lebih 2 jam diatas pesawat, sampailah Ayah dan teman-teman bandara internasional lombok. tidak lupa foto dibandara sambil membawa tas yang berisi sepeda lipat, kebetulan om Agus membawa sepeda lipat dan dititip ke bagasi, beratnya kira-kira 17kg
foto bersama sepeda lipat yang masuk bagasi
Oh iya buat teman-teman yang ingin membawa sepeda ke daerah tujuan wisata, sekarang ini sudah ada Momerandum of Understanding (MoU) antara PT Garuda Indonesia Tbk dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dimana Garuda menggratiskan untuk membawa sepeda dan papan seluncur kedalam bagasi, referensinya bisa dilihat di http://www.bisnis.com/articles/tarif-bagasi-garuda-gratiskan-untuk-selancar-and-sepeda, atau untuk lebih detailnya bisa di lihat http://www.garuda-indonesia.com/gi_id/Terbang+Bersama+Kami/Sebelum+Penerbangan/Informasi+Bagasi.page, kalau masih dibawah 23KG, dengan dimensi 158cm (62 inch)PxLxT
Sepedaan di Kuta lombok
Berhubung Bandara baru berada di tengah lombok (kalo ngak salah are praya), Ayah usul ke om Sas dan om Agus, supaya sebelum menuju hotel di Senggigi kita mampir dulu ke lombok selatan, tepatnya di Kuta lombok. Karena selain pantainya yang Indah, di Kuta lombok tidak terlalu banyak pengunjung, jadi bisa lebih nyaman saat menikmati keindahan alamnya. Sayangnya saat sampai dikuta lombok, air hujan mulai turun, jadi tidak sempat menikmati keindahan pantai disini
Ini namanya bukan ngegowes di kuta lombok tapi narsis foto-foto dengan sepeda di Kuta Lombok.
belum puas foto-foto, hujan kembali turun, akhirnya Ayah dan teman-teman berangkat menuju Senggigi.
Selesai check-in, mandi dan rapih-rapih, saatnya menjemput om Yudo, om James dan beberapa rekan di Bandara. Sambil menuju Bandara Ayah, om Sas, om Agus ditambah om War dan om Rino yang baru saja bergabung kita mampir di Nasi balap puyung RM Rinjani. Kebetulan menu ini belum pernah Ayah cicipi, dan kata Bunda Nasi balap ini pedesnya super duper pedas.
Lihat nih menunya, ada menu nasi balap puyung pedas banget.
Akhirnya pesan satu Nasi Balap Payung+Ayam kampung. Dari penampakan luarnya biasa saja, menu nasi balap yang ayah pesan terdiri dari suiran Ayam dengan baluran sambal, satu potong ayam kampung, serundeng dan kacang kedelai,
nih fotonya
Segera Ayah coba suiran ayam dengan baluran sambal, ternyata pedasnya ampyuuun, sampai-sampai keringat menetes. Ditambah ayam kampung ternyata menggugah selera, sampai tak terasa satu setengah porsi Nasi balap Puyung habis sudah, hehehe. Sudah kenyang segera menuju ke Bandara.
Jangan kaget jika dimalam hari anda sampai di bandar udara lombok anda akan disambut layaknya artis ibukota, karena begitu banyak orang sekitar yang “menyambut anda”. Dengar punya dengar, sejak bandara lombok pindah dari Selaparang ke praya, masyarakat sekitar bandara baru ini menjadikan bandara sebagai tempat rekreasi. Ini Ayah buktikan sendiri saat menjemput dibandara dimalam hari, banyak sekali orang-orang yang seolah menjemput, padahal sebagian mereka hanya ingin berekreasi melihat pesawat.
Foto bandar udara lombok dimalam hari.
Ngegowes malam-malam
Selasa, 15 Mei 2012
Selesai meeting dan makan malam, om Yudo tiba-tiba ngajakin sepedaan sekarang, katanya mumpung lagi dilombok, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam dan besok pagi kita berencana sepedaan juga. Awalnya sempet ragu untuk join sepedaan malam-malam, namun karena penasaran ingin merasakan sensasi sepedaan malam-malam di Lombok, akhirnya Ayah join.
Berdelapan Ayah dan teman-teman memulai sepedaan dari hotel di senggigi menuju ke arah pemenang/Bangsal. Berhubung hanya ada dua sepeda yang dilengkapi lampu, maka satu dari kedua sepeda tersebut ditempatkan di depan rombongan dan satu lagi dibelakang rombongan. Selain sebagai penerang jalan, juga digunakan sebagai tanda bagi pengendara lain terutama mobil bahwa ada rombongan sepeda.
foto sebelum berangkat
Hembusan angin khas pantai ditambah sejuknya hawa dimalam hari, membuat dingin menembus jaket yang dikenakan Ayah, alhasil agar suhu badan Ayah tetap hangat, Ayah menggowes lebih semangat. Setelah melalui beberapa tanjakan, Ayah rasakan degup jantung berdetak lebih cepat dan ditanjakan ini Ayah KO. Setelah berhenti, beristirahat dan tidak lupa berfoto (yang satu ini jangan sampai tertinggal hehehe) diputuskan untuk kembali pulang, Alhamdulilah.
Foto diatas tempat Ayah KO
Let’s hit the road
Rabu, 16 Mei 2012
Gara-gara sepedaan semalam, jadwal ngegowes yang direncanakan pagi hari sebelum pukul 07.00 mundur. Jadi sarapan dulu deh. Hehehehe. Akhirnya pukul 08.00 pasukan siap berangkat
Mejeng dulu sebelum menikmati udara pantai lombok.
Kalau semalam Ayah sedikit ngotot saat bersepeda, pagi hari ini, Ayah lebih santai, tidak berusaha mengejar ketinggalan dari rekan-rekan lainnya, bahkan beberapa kali berhenti untuk sekedar mengabadikan beberapa momen.
Spesialis tanjakan
Serunya sepedaan di Lombok utara ini adalah rutenya yang naik turun dan pastinya ditemani background pantai lombok yang Indah. Bukan main senangnya jika Ayah mendapati turunan, artinya tidak perlu menggenjot, namun kalau mendapati tanjakan, lutut ini langsung lemas. Apalagi kalau beberapa ratus meter sebelumnya ada informasi begini
Foto informasi akan ada tanjakan terjal
Ditanjakan inilah semalam Ayah KO, pagi harinya pak Sas KO
Seperti tanjakan sebelumnya lagi Ayahpun menyerah ditanjakkan ini, tuntun lagi deh si sepeda, sampe diatas istirahat lagi dan foto-foto pastinya
Foto di atas dengan hamparan pantai
Dari beberapa rute turunan dan tanjakan,ternyata Ayah termasuk pesepeda spesialis tanjakan, maksudnya pas tanjakan Ayah turun dan dorong sepedanya, hehehehe
Ternyata tidak jauh dari tempat Ayah dan om Agus foto-foto adalah malimbu, ditempat ini biasanya orang-orang berfoto. Ciri khas tempat ini yaitu pagar bercat warna biru disertai pemandangan pantai dan gunung yang indah.
Foto di malimbu