4 September 2011
Sehari menjelang “jadwal resmi” pegawai- pegawai masuk setelah lebaran, sesak nafas Ayah semakin menjadi, bahkan untuk berjalan dari rumah ke warung yang berjarak 100m saja Ayah ngos-ngosan, dan berkeringat. malam harinya ditemani Bunda, Ayah memeriksakan diri di UGD Mitra keluarga Depok.
Sebenarnya sesak nafas Ayah ini sudah mulai terasa seminggu lalu, meskipun sudah minum beberapa obat, namun sesak nafas tidak kunjung hilang, bahkan hari minggu ini sesak nafas bertambah parah. Sesampainya di UGD ayah langsung dipersilakan tiduran ditempat tidur, sedangkan bunda mengurus administrasi di depan. Melihat ayah kepayahan saat menjawab pertanyaan,mas paramedik, segera memasangkan selang oksigen ke hidung ayah. Setelah keadaan Ayah membaik, ayah kembali melanjutkan menjawab beberapa pertanyaan dasar dari mas paramedik.
Tidak berapa lama, dokter jagapun mulai memeriksa Ayah, kebetulan Bunda juga sudah selesai mengurus administrasi, jadi bisa ikut menjelaskan keadaan Ayah ke dokter. Kata pak Dokter, situasi Paru-paru Ayah ramai (kayak pasar malam aja rame, hehehe). Untuk mengetahui keadaan Ayah lebih detail perlu dilakukan beberapa tindakan, yaitu nebulizer, periksa darah, dan foto rongsen (bener ngak ya tulisannya).
Nebulizer
Yup, ini adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan uap, sebelum nebulizer di operasikan, terlebih dahulu pada nebulizer di masukkan obat. Obat ini kemudian oleh nebulizer akan diuapkan, nah uap inilah yang akan dihirup Ayah.
Kondisi saat Ayah diuap, memang sehat itu nikmat.
Kira-kira setengah jam setelah diuap, kondisi pernafasan Ayah berangsur membaik, Ayah sudah tidak merasakan sesak yang berat seperti sebelumnya. Selang oksigen bantuan pernapasanpun sudah bisa di copot (walaupun setelah beberapa waktu, mas-mas paramedik meminta Ayah memasang kembali). Selesai penguapan, selanjutnya adalah pengambilan darah untuk diperiksa. Kata bunda tujuan pemeriksaan darah ini adalah untuk mengetahui apakah penyebab Ayah sesak ini adalah karena infeksi atau bukan. Tapi kalau infeksi biasanya disertakan demam, pantesan tadi pak dokter menanyakan apakah saat Ayah sesak, ayah juga merasakan badan panas atau tidak.
Tumben nih si suster ambil darahnya tidak dari lengan namun dari punggung telapak tangan, dan sepertinya si suster meletakkan sesuatu dipunggung telapak tangan Ayah. Usut punya usut ternyata sisuster menanam jarum sementara, tujuannya adalah
Untuk menghindari Pasien disuntik kembali untuk pemberian obat injeksi, obat cukup disuntikan ke jarum temporer yanga ada di punggung telapak tangan ini tanpa perlu menginjeksi ditempat lainnya. Persis saat bunda sedang proses persiapan saat proses operasi cesar.
Selesai diambil darah untuk pemeriksaan, Ayah segera diantar menuju ruang radiologi, karena mas-mas paramedik melihat Ayah masih bisa berdiri, Ayahpun dibawa menuju ruang rongtsen menggunakan kursi dorong untuk pasien.
Dari unit radiologi Ayah kembali keruang UGD sambil menunggu hasil pemeriksaan Darah dan rongsen. Tidak sampai menunggu satu jam hasil pemeriksaan darah dan rongtsen sudah diantar. Setelah Ibu Dokter (habis ganti shift dengan dokter sebelumnya) memeriksa hasil pemeriksaan darah dan foto rongsen, Hasilnya Ayah diduga terkena alergi, yang menyebabkan astma bronchitis, ayah dipersilakan pulang dengan membawa beberapa obat, untuk dikonsumsi saat dirumah.
Foto hasil pemeriksaan darah
Kata Bu dokter jumlah eosinofilnya sedikit diatas normal, artinya hanya alergi, kalau jauh diatas normal, biasanya pasien tersebut terkena infeksi.
Berbeda saat naik tangga, pulang kali ini nafas Ayah lebih ringan, ayah tidak lagi merasakan ngos-ngosan saat menuju tempat parkir, ternyata sehat itu nikmat