Swarnabumi Airport
Ditempat inilah Kali pertama Ayah Nara dan Bunda menjejakan kaki di negeri Gajahputih, sekilas biasa aja (maklum baru bangun tidur waktu mendarat di Swarnabumi airport). ternyata saat perjalan pulang menuju Jakarta, baru “ngeh” kalo nih Bandara gedeeeeeee banget. ini dia bandaranya
Ngak heran saat ayah kesana, bandara ini lagi coba menjadi top 10 airport, sekarang udah jadi belum ya?.
Muslim Prayer room
Sampai Swarnabumi waktu masih sore, agar beban barang bawaan tidak terlalu banyak, maka diputuskan untuk segera check-in dan meletakkan barang bawaan dibagasi. Selesai menitipkan barang bawaan di bagasi, Ayah, Bunda, tante Shandy dan Om Toto bermaksud mencari Mushola untuk menunaikan sholat. Lihat-lihat papan petunjuk, kebetulan ada informasi Muslim prayer room, jadi Ayah, Bunda dan teman-teman bunda lebih mudah mencarinya.
Setelah mencari-cari, akhirnya ketemu juga tempatnya, berhubung belum masuk waktu maghrib, jadi duduk-duduk dulu deh, nih tampak depan dan bagian dalamnya.
Muslim Food
Selesai sholat, perut mulai bernyanyi, agar perjalanan pulang lebih nyaman dengan perut kenyang, maka Ayah, bunda, tante Shandy dan om Toto mencari muslim food di food court yang ada di lantai dasar namanya magic food point. nih fotonya
Kalau dilihat sekilas, sepertinya ini kantin yang diperuntukkan bagi para pekerja bandara, karena begitu masuk kedalamnya banyak pegawai berseragam bandara sedang menikmati makan mereka, namun ada banyak juga bule-bule yang ikut makan disini.
oh ya, untuk makan disini, terlebih dahulu kita menukarkan uang kita dengan semacam kupon. ini tempat mengantri kupon dan kuponnya.
nilai untuk masing-masing warna kupon berbeda-beda, untuk yang berwarna merah harganya 5bath dan yang warna biru harganya 10bath.
Selesai membeli kupon, segera Bunda dan tante Shandy mencari makanan di counter-counter yang tersedia. kebetulan ada dua counter yang menyajikan makanan halal, namanya susah karena dalam tulisan Thailand, fotonya aja ya
Jadilah malam itu Ayah dan Bunda menikmati nasi briani dan salad ala thailand yang pedas.
tak terasa, dua makanan tersebut membuat perut terasa kenyang dan ingin segera tidur, segera Ayah, Bunda, tante Shandy dan om Toto menuju imigrasi untuk pengecekan dokumen dan menuju custom untuk pemeriksaan barang bawaan. Untuk pengecekan passpor di Imigrasi dapat dilewati dengan cepat, namun saat pemeriksaan barang bawaandi custom, dari semua bandara yang pernah Ayah coba, cuma bandara Swarnabumi yang memeriksa barang bawaan paling ketat, sampai-sampai saat mau melewati metal detector, semua accessoris dari besi yang menempel di badan harus dicopot, termasuk ikat pinggang. Saking ketatnya ada beberapa bule yang merasa kesal, karena merasa dipersulit aturan yang ketat tersebut.
Selesai melakukan pengecekan barang bawaan, Ayah dan Bunda segera jalan menuju terminal tempat air asia yang akan mengantarkan Ayah kembali ke Indonesia. sedangkan tante Shandy dan om Toto memutuskan melihat-lihat toko souvenir. ternyata letak terminal air asia yang menuju indonesia ada di paling ujung, jadi cukup jauh juga jalannya.
Kira-kira setengah jam menunggu, akhirnya diumumkan juga agar penumpang air asia segera masuk kedalam pesawat.tak berapa lama Ayah dan Bunda pun tertidur dalam perjalanan menuju Indonesia.
Satu pemikiran pada “Road to Negeri seribu Kuil, Thailand part-7 (Finish)”